Bekerja di suatu toko yang luas dan sama sekali tidak ada kenalan apa lagi seorang teman membuat Reyna terpuruk. Mungkin dia kembali menjadi Reyna yang tidak bisa bergaul dengan orang lain. Bahkan Desty dan Sari saja yang mendekati Reyna untuk menjadikannya teman, sedangkan Reyna sendiri tidak pernah mendekati karena menurutnya takut mengganggu atau sok kenal dan pasti mereka tidak akan memandangnya.
Sebuah ejekan yang Reyna ingat dari teman masa SMA nya kembali teringat. Mungkin bagi mereka itu sebuah gurauan atau candaan yang tidak terasa membuat hati Reyna sakit perlahan. Reyna trauma membangun sebuah persahabatan dengan orang yang tidak pernah di kenal.
Cewek itu bahkan tidak pernah berpikir untuk bisa memiliki sosok teman yang baik padanya saat ini. Dia sungguh bersyukur memiliki Sari dan Desty yang baik dan sangat perhatian. Itu hanya sebuah angan untuk Reyna. Mimpi yang kini sudah terwujud tanpa dia wujudkan sendiri.