Chereads / Four Different Lives In Another World / Chapter 4 - Chp 4: Akhir Pertarungan

Chapter 4 - Chp 4: Akhir Pertarungan

Ezra berada dikegelapan, tidak ada apapun selain kegelapan dan hanya tubuhnya yang mengeluarkan cahaya merah yang menerangi kegelapan itu

Ezra duduk dikegelapan itu dengan mata tanpa kehidupan, sama saat dia berada di penjara dengan suara wanita sebelumnya

Sebuah kabut asap berwarna merah mendekatinya dengan perlahan, jika dilihat dengan baik, itu sama sekali bukan kabut, melainkan ribuan helai benang merah yang sangat kecil sehingga terlihat seperti kabut

Ribuan benang merah itu mengelilingi Ezra dan ingin menyelimuti tubuhnya sedikit demi sedikit, mata merah Ezra bergetar melihat itu, dia tidak sepenuhnya tidak sadar, dia sadar tapi tidak bisa melakukan apapun

Bersamaan dengan itu, bisikan demi bisikan terdengar ditelinganya yang menyuruhnya untuk menyerahkan tubuhnya

Saat benang merah itu telah menutupi dirinya dan hanya menyisakan matanya yang ketakutan, sebuah suara kasar dan berat terdengar

"Sudah hentikan dasar bocah sialan! "

WOOSH!

Tubuh fisik Ezra ditendang menggunakan kaki Naga yang panjang itu, tubuh kecilnya terlempar dan menabrak pepohonan dan menggelinding seperti bola ditanah

Sebelum bisa berhenti, Ezra sudah kembali melesat kearah Naga itu dan melayangkan pukulan, Naga itu menjadi kesal dengan tingkah Ezra dan saat Ezra berjarak beberapa meter darinya, Naga itu menendang Ezra keatas seperti sedang menendang bola

BUGH!

Tubuh kecil Ezra melesat ke keudara, Ezra sudah benar-benar kehilangan kendali, dia kembali melesat kebawah sambil melayangkan tinju kearah sang Naga

Naga itu semakin kesal, dia memutar tubuhnya dan memukul Ezra menggunakan ekornya

BUGH!

Tubuh kecil Ezra terpental dan menabrak gunung, kerusakan tubuhnya kali ini sudah benar-benar parah, kedua tangannya hancur dan kakinya juga patah, itu benar benar situasi yang mengerikan untuk seorang bayi

Tubuh Ezra tergeletak ditanah yang telah hancur, bersamaan dengan itu, penampilannya kembali seperti normal, tanda merah yang ada ditubuhnya menghilang perlahan dan matanya sudah kembali normal

Bersamaan dengan itu benang merah yang menyelimuti tubuh Ezra yang berada di kegelapan tadi terhempas tak tersisa

Sebuah cahaya berwarna ungu menyelimuti tubuhnya dan membuatnya melayang kembali kearah sang Naga, Naga itu melihat tubuh kecil Ezra dan sedikit tersenyum lalu bergumam

"Mungkin anak ini adalah anak yang diramalkan"

Lalu Naga itu membawa Ezra terbang menuju sarangnya

----------------

#Ezra Part [No Name] A Baby Vampire

#Kalender Kekaisaran Novalion:

#Tahun 1350, Bulan 3, Hari 2

#Lokasi: Ibukota Lionalius

Kekaisaran Novalion adalah sebuah kekaisaran terbesar yang ada di benua ini, sebagai kekaisaran terbesar, Kekaisaran ini memiliki banyak penduduk yang membuat ibukota kekaisaran sangat padat serta banyak kemiskinan dan tindak kriminal yang terjadi di ibukota

Jika membahas tentang kemiliteran kekaisaran Novalion, tidak diragukan lagi jika itu benar-benar kuat, mereka memiliki jutaan ksatria dan jutaan penyihir yang tentunya adalah orang-orang kuat

Itu sebabnya kekaisaran Novalion selalu disegani oleh kerajaan maupun kekaisaran lain

Tapi kejadian beberapa hari sebelumnya sukses membuat seluruh kekaisaran gempar, sebuah raungan seekor Naga bergema di seluruh wilayah kekaisaran Novalion disertai dengan guncangan tanah dan langit yang menjadi gelap, dan itu tepat terjadi di Evil Forest yang memang dekat dengan wilayah kekaisaran

Tidak hanya itu, banyak monster yang berlari keluar dari Evil Forest yang menyebabkan mereka menyerang desa desa kecil disekitarnya, tapi untungnya sudah ada kesatria yang selalu berjaga di desa-desa tersebut sehingga korban jiwa dapat ditekan

Di sebuah ruangan singgasana, terlihat seorang pria paruh baya yang duduk di singgasana emas yang terlihat sangat megah, dan didepannya terdapat beberapa orang yang duduk di sebelah samping kiri dan kanan

Dari pakaian mereka yang terlihat mewah, sudah jelas kalau mereka adalah bangsawan di kekaisaran itu

"Kalian pasti sudah tahu untuk apa pertemuan ini diadakan"

Pria paruh baya itu berbicara dengan karisma yang tinggi, membuat orang-orang yang ada diruangan itu tidak berani mengangkat kepala mereka dan hanya bisa menunduk dengan keringat dingin yang terus mengalir dipunggung mereka

""Benar Yang Mulia Kaisar""

Orang-orang menjawab dengan bersamaan dan sopan kepada pria yang dipanggil kaisar itu

"Murdius, apa menurutmu itu Naga yang sama dengan yang Gereja Suci Rulius lawan beberapa hari sebelumnya?" Sang Kaisar bertanya kepada seorang pria yang disebut Murdius

Orang yang bernama Murdius itu memakai jubah putih dan penutup kepala yang berwarna putih juga, wajahnya yang penuh kerutan dan jenggot putihnya dapat dengan jelas memperlihatkan usianya

"Menurut saya itu benar yang mulia, dan jika dilihat dari guncangan ditanah dan monster yang keluar dari Evil Forest, sepertinya Naga itu sedang bertarung cukup sengit, Yang Mulia "

Murdius berkata dengan tenang, tidak ada jejak ketakutan ataupun kegugupun seperti Orang-orang diruangan itu, seolah-olah dia menanamkan moto 'hanya Dewa Rulius yang yang pantas ditakuti' dalam dirinya

"Hmm.... Begitukah..... Tapi makhluk apa yang bisa melawan seekor Naga sampai membuat naga itu meraung? " sang Kaisar bertanya

"Saya tidak yakin makhluk apa itu, tapi apapun itu, makhluk itu pasti sangat kuat" Murdius menjawab dengan sedikit mengerutan keningnya

"Itu memang benar, kalau begitu komandan kesatria devisi pertama, Reynald!" Kaisar memanggil seseorang dibarisan kiri

"Ya! Yang Mulia! "

Seorang pria sekitar 25 tahun berdiri dan menjawab dengan gagah dan penuh wibawa, pria itu memiliki Rambut merah panjang yang mencapai pinggangnya, wajahnya terlihat sangat feminim dengan bulu matanya yang panjang, tapi memiliki tatapan yang tajam dan mengintimidasi

"Kau akan ditugaskan untuk menyelidiki Evil Forest, jika kau menemukan sesuatu yang mencurigakan laporkan dengan burung merpati secepatnya!"

"Saya akan melaksanakannya sebaik mungkin"

Kaisar memberikan perintah kepala Reynald dan Reynald membalasnya dengan hormat

Setelah itu mereka melanjutkan perbincangan tentang memperbaiki wilayah yang hancur akibat serangan monster dan beberapa kabar tentang ekonomi Kekaisaran, dan pada saat itu juga, seorang pelayan memasuki ruang singgasana dengan panik

Awalnya pelayan itu mendapatkan gertakan dari para bangsawan karena mengganggu pertemuan penting, tapi dia kemudian memberikan alasan kedatangannya dengan gugup

"M-Mohon maafkan Hamba Yang Mulia, tapi selir Isabel akan segera melahirkan "

Wajah kaisar yang sebelumnya sedikit kesal menjadi senang sekaligus khawatir, dia menutup pertemuan hari ini dan langsung bergegas menemui selirnya yang akan segera melahirkan

----------------

Disebuah tempat seperti gua yang tandus serta terdapat beberapa tulang belulang monster besar dan manusia, terlihat seorang bayi kecil yang sedang tertidur pulas dengan tubuh yang penuh dengan perban di sebuah pohon yang hijau, ya, tempat tandus dengan satu pohon hijau ditengahnya

Bayi itu membuka matanya dengan perlahan, dia sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya

'Dimana aku? Bukankah tadi aku sedang melawan Naga itu?'

Tepat saat dia memikirkan itu, seekor Naga mendarat tidak jauh dari tempatnya, Ezra panik dan memaksakan tubuhnya bergerak

"Ack! "

Rasa sakit yang besar mengalir ke otaknya dan membuatnya merintih, Ezra memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit itu

"Bocah jangan lakukan itu atau kau akan mati! "

Ezra terkejut, dia sekarang bisa mengerti apa dikatakan oleh Naga itu

[Menjawab]

[Itu terjadi karena Xavier telah menerjemahkan bahasa yang didengar oleh Host, bahasa Host juga akan secara otomatis diterjemahkan sehingga lawan bicara dapat memahami perkataan Host]

Ezra sedikit terkejut dengan suara dikepalanya yang tiba-tiba, tapi dia dapat mengambil kembali ketenangannya, seperti yang dikatakan tadi, Ezra adalah orang jenius dan dapat menganalisis situasi dengan cepat dan akurat

Sebelumnya, Ezra mendengar dan menggunakan Xavier untuk melawan Naga yang ada didepannya itu, jadi sekilas dia mengerti tentang bagaimana cara kerja Xavier ini

Ezra mendapatkan ketenangannya, jika dia bertarung lagi, Ezra yakin kalau dirinya akan kalah, jadi dia ingin bernegosiasi atau mengalihkan perhatian Naga itu

"Jadi, apa yang kau inginkan?"

Ezra berbicara dengan tenang, disituasi saat ini dia harus bisa membuat lawannya merasa kalau dirinya tidak takut

"Hoh? Kau lebih tenang dari yang kuduga"