Dengan langkah gontai aku menyusuri koridor sekolah, tiba tiba saja telingaku berdenging saat ku dengar seseorang menyebut nama Jenny.
"Kamu pasti nggak akan percaya, Jenny menerima ajakan ku untuk pergi nonton. Kurasa hari ini hari keberuntunganku."
"Jenny? Anak baru? Wah, kamu beruntung Man, gadis itu sangat cantik dan sexy"
"Aku tau. Setiap melihatnya, aku nggak bisa mengalihkan pandanganku dari tubuhnya. Dia begitu menggoda. Kamu tau kan?"
Kulangkahkan kaki ku menuju arah suara tersebut.
"Sebaiknya jangan! Apa kamu nggak mendengarnya? Tio dan Heru menyukai gadis itu!"
"Memangnya kenapa? Yang suka itu mereka kan? Bukan Jenny?"
Brak!
Aku menendang pintu ruang seni itu dengan keras. Segera ku langkahkan kakiku masuk ke dalam.
"Tio?"
"Siapa yang akan pergi dengan Jenny?"
Ketiga pria yang tengah sibuk mengotak atik gitar dan biola itu tertegun menatapku.
"Ini menyebalkan. Haruskah aku mengulangi pertanyaanku?" dengusku kesal.