Hangat, tapi berat. Jessi mencoba membuka perlahan matanya dan bergerak pelan. Betapa terkejutnya gadis itu saat menyadari tubuhnya berada dalam dekapan seorang pria.
Rian? Aroma tubuh pria itu tentu sangat Jessi hapal di luar kepala.
Tubuh Jessi membeku seketika. Ia tidak berani bergerak apalagi menyingkirkan tangan yang melingkar di pinggangnya itu.
Dengkuran halus Rian menggelitik telinga Jessi, dan napas hangatnya menyapu lembut kulit tengkuk gadis itu.
Jessi takut jika mungkin saja ia akan membangunkan Rian jika ia bergerak. Jadi ia berusaha tidur kembali, berharap saat bangun nanti, Rian sudah pergi.
Tapi, tunggu! Ini adalah rumah Desta! Jadi, bagaimana mungkin pria itu bisa ada di sini? Tidak, tidak mungkin. Semua ini pasti hanyalah mimpinya saja. Mungkin ia terlalu merindukan Rian hingga ia memimpikan pria itu.
Eungghhhhh..
Tunggu, apa ini?