"Semoga Allah selalu membukakan mata hatiku. Agar aku tidak melihat orang hanya dengan fisiknya. Jika cantik, terus saja doakan agar hatiku tidak pernah berpaling dari Allah. Jika aku benar-benar takut kepada Allah dan siksaNya. Maka aku tidak akan pernah tergoda dengan apapun. Karena hatiku punya rasa takut yang begitu dalam. Sekarang ini aku benar-benar ingin belajar ilmu agama. Aku ingin memperbaiki diriku yang masih buruk. Semoga Allah selalu melindungiku. Selama ini karena aku sudah menyia-nyiakan banyak waktu. Menyia-nyiakan waktu dan tidak ada gunanya. Bersenang-senang sesuka hati tanpa memikirkan seseorang yang memikirkanku. Ah ... Aku memang sangat buruk. Yang cantik adalah wanita yang aku nikahi," kata Zain.
Sayyida menatapnya penuh perasaan dan menerima potongan apel itu dari tangan pemuda yang sangat mencintainya.
"Lalu. Bagaimana langkah selanjutnya soal Kaira?" tanya Sayyida.