"Mas Arga!" teriak Mika dalam tidurnya.
Nenek yang kebetulan tengah melewati kamar cucu menantunya itu, langsung berlari masuk, menghampiri Mika.
"Mas!" teriak Mika lagi.
Nenek langsung duduk di tepian kasur Mika, sambil mengguncang-guncang pelan tubuh gadis itu.
"Mika sayang, bangun Nak," ucap Nenek pelan.
Sudah beberapa kali Nenek mencoba membangunkan Mika, akan tetapi cucu menantunya itu masih saja gelisah dalam tidurnya.
Karena Nenek merasa kasihan dengan Mika yang terus bergerak gelisah dan memanggil nama Arga, Menek pun menampar pipi Mika dengan cukup keras hingga ia tersentak dan bangun dari tidurnya.
"Mas Arga!" teriak Mika sekali lagi, namun kali ini dengan mata yang terbuka lebar.
"Sayang, kamu kenapa? Apa kamu bermimpi buruk?" tanya Nenek bingung.
"Nenek, panggil Mas Arga kembali Nek, dia bisa terluka!" seru Mika dengan air mata yang kini berlinang membasahi pipinya.