Zuan menyengir lebar lalu mengangkat patuh. Tidak ada perbincangan lagi mereka berdua segera memasuki ruang jenazah dengan suan berjalan beberapa langkah di hadapan ember agar tidak ada wartawan yang curiga dan juga Sheila yang ikut berjalan berdampingan dengan wanita itu. Dia akan mengabadikan momen ini untuk mendapatkan berita eksklusif. Mungkin terdengar kejam karena ini masih di masa duka seseorang namun sebagai bahan bukti bahwa Zuan dan keluarganya menepati janji mereka harus mengambil potret saat proses permintaan maaf.
Tanpa bisa dihindari tangisan kencang memenuhi ruangan dan pukulan kesakitan didapati oleh Zuan dari keluarga korban. Mereka adalah ibu anak suami bahkan seorang kakak yang ingin menyalahkan Zuan dan keluarganya tetapi tidak bisa sebab semua ini diakibatkan oleh Shinta. Alhasil setelah berunding dengan kepala dingin disaksikan oleh pengacara yaitu Fahmi dan pengacara Ajisaka mereka mendapatkan kesepakatan bulat.