Amber terkekeh pelan, dia melepaskan pelukan mereka. "Huhu, maaf, Bi. Jule mau kabur, Sheila panik banget jadinya."
"Loh, kabur ke mana?"
"Dia merasa bersalah sama Amber masalah pengadilan."
"Oh itu …."
"Wahh, siapa ini yang datang? Anak perempuan Bu Hakim datang, toh?"
Mereka berdua menoleh saat mendengar sapaan dari arah belakang Fitarina. Di sana ada dua Tante Amber lainnya yang baru saja keluar dari dalam rumah.
Amber tersenyum lebar seraya menyalami mereka. "Assalamualaikum, Bibi."
"Waalaikumussalam, Nak. Udah lama enggak ketemu, apa kabar?"
"Alhamdulillah baik … lagi ada arisan keluarga ya, Bi?"
"Iya, tahun depan kamu ikut ya, Am, biar bisa ikut-ikut kumpul juga sama Bibi-Bibi yang lain."
Amber menyengir. "Insyaallah, Bi."
Fitarina segera merangkul lengan Amber. "Yuk, masuk dulu. Bi Ismi datang dari Palembang bawa empek-empek banyak, tapi, Bibi sudah menyisihkan untuk kamu, Nak. Nanti bawa pulang ya," katanya.