"Iya, Sayang! Sudah sepuluh menit di sini eh harus dicuekin dulu," rengeknya manja seraya mengalungkan kedua tangannya di leher Xabiru.
Xabiru tertawa merdu, dia mengelus-elus pinggang Andrew pelan. "Maaf, Baby. Tadi Mommy memaksa buat ketemu 'anak' itu dulu."
"Hei, dia anakmu, tau! Dan memiliki nama, Xavier," ujar Andrew tak suka.
"Iya, sorry, Baby."
Andrew menatap Xabiru serius. "Kapan aku bisa ketemu Xavier? Aku juga mau mengenal anakmu dan bisa dekat dengannya. Aku dengar, Dita sama sekali tidak memperdulikannya dan lebih memilih untuk kabur ke LV? Meninggalkan anaknya selama bertahun-tahun kepada sang adik."
Melihat wajah kesal Andrew membuat Xabiru mengusap rambutnya dengan sayang. "Kenapa kamu mau bertemu dengannya, hm?"
Andrew mengambil kedua tangan Xabiru dan menggenggamnya. "Xabiru, bisakah kamu menceraikan Dita dan mengambil hak asuh Xavier? Aku ingin memiliki anak … kalau tidak, bisakah kamu membawanya untuk tinggal bersama kita?"