Amber tiba bisa bergerak sama sekali, tubuhnya mematung, dia tidak bisa bernapas dengan leluasa di dalam ruangan sekretaris CEO tersebut. Untuk pertama kali, Amber berhadapan dengan Tatjana dan langsung disuguhi tatapan menghunus yang tidak wanita itu alihkan dari Amber sejak mereka menunggu di ruangan itu.
"Aduh, takut banget. Baru begini aja udah cuit kayak tikus ketemu perangkapnya," batin Amber berkata. Dia meremas kedua tangannya dengan gugup.
Dion sedari tadi hanya duduk diam, menguji tes aplikasi gamenya dan membiarkan dua wanita itu tenggelam di dalam kecanggungan.
Tatjana berdehem singkat, dia melipat kedua tangannya di depan dada. "Amber?" tanyanya basa-basi.
"Ya?" Sontak, Amber mendongak dan menelan ludahnya yang terasa sangat sulit.
"Yakin mau jadi sekretaris di sini?"
"Yakin, Bu."
"Emang kamu paham tugasnya?"
"Belum, Bu. Tapi saya ingin belajar dan memahami semua tupoksi-tupoksi yang diemban seorang sekretaris."