"Oke, Yéyé. Tolong urus semuanya ya," pamit Zuan lalu mematikan panggilannya.
Amber segera menghampiri pria itu. "Sudah yakin?"
Zuan mengangguk.
"Tapi, untuk terus akting kan merupakan impian kamu, Zuan. Apa karena ak—"
"Shh. Jangan bilang gitu, ini adalah kesempatan yang nggak pernah aku lepaskan, Sayang. Apapun akan aku lakukan agar kita bersama," ucap Zuan serius, dia menarik Amber sampai mereka berpelukan.
Ya, dia memutuskan untuk menerima tawaran ibunya. Resign dari dunia entertainment dan hijrah menjadi CEO TA demi memperluas jaringan perusahaan.
Amber melepas pelukan itu dengan paksa, menatap Zuan dengan sedih. "Karena aku? Please, aku nggak papa kalau kamu mau nikah sama dia—"
"Aku yang nggak bisa, Sayang. Kamu enggak ada rasa cemburu atau posesif gitu sama aku?" Zuan mengembungkan kedua pipinya masam menatap Amber.