Tatjana dan Abi meluncur ke rumah Dion. Tatjana mengendarai mobil seperti orang kesetanan. Ia tak akan melewatkan momen meringkus Dion. Perasaannya kecewa, marah dan terluka. Impian mereka untuk merajut mahligai rumah tangga kandas. Mimpi mereka hanya tinggal mimpi.
Dion menggunakannya sebagai alat balas dendam. Dadanya sesak dan amarah merasuki sanubari Tatjana. Gadis itu tidak terima dibodohi dan diperalat. Dion harus mendapatkan balasan karena telah mempermainkan cintanya, pria itu tidak sebaik yang dia pikirkan. Ternyata, semua ini sifat dan perhatiannya adalah sebuah bualan semata!
"Tenang Tatjana. Pelan-pelan bawa mobilnya. Kamu jangan seperti orang kesetanan. Ingat kamu baru siuman." Abi mengingatkan Tatjana supaya tidak ngebut. "Lokasi Dion terlihat masih berada di rumah dan tidak ke mana-mana."