Tatjana memakan roti panggang buatan Ika dengan tenang, kepalanya emang menunduk tetapi sesekali dia melirik ke arah sebelah tangga yang di mana Gunawan tengah menunggu Irma dan Tita keluar dari kamarnya.
Selama dua puluh empat jam, Tatjana harus berada di sekitar Gunawan. Setiap jam, menit, detik, dia harus memunculkan diri untuk setor wajah kepada ayahnya itu. Kemarin malam, saat dia sedang bertelponan dengan Dion di taman belakang, Gunawan memanggilnya. Pria tua itu mengacak-acak kamar Tatjana karena tidak mendapati dirinya, seluruh rumah dibuatnya panik attack.
Maka dari itu, Tatjana harus berada di jangkauan Gunawan. Dia juga memasang CCTV di kamar Tatjana. Untung saja Tatjana tidak dilarang bermain ponsel atau menelpon orang lain.
"Mbak Tatjana, mau tambah lagi susu nya?" Ika bertanya saat melihat keadaan gelas Tatjana yang kosong sambil membawa sekotak susu kesukaannya.
Tatjana mengangguk. "Bik, Papi sama Mami mau ke mana?" tanyanya berbisik.