"Kapan kita akan pergi bersama, mencari kebahagiaan berdua sampai hari tua."
***
Tatjana menahan lengan ayahnya untuk keluar dari mobil. Setelah lebih dari dua puluh empat jam, dia bisa menyatakan bahwa Gunawan tidak terlibat dari pembunuhan itu. Untung saja di rumahnya memiliki CCTV dan di sana merekam bahwa ada penyusup yang mengambil senjata api Gunawan. Lalu ditambah dengan pernyataan sekretaris Andreas.
Dengan ini, kasus ditutup dan pihak berwenang dari Negara Andreas lah yang melanjutkan.
Mereka sudah sampai di rumah, Irma keluar saat mendengar suara mobil anaknya. Dia menyambut dengan senyuman manis di sudut bibirnya.
"Mas."
Gunawan membalas, dia memeluk Irma lama. Pria itu memejamkan mata, merasakan ada perasaan haru dan aneh di hatinya. Dia merasa bersalah saat ini. "Irma ...."
"Papi, baik-baik aja kan?" Tita muncul dari arah belakang, walau wajahnya jutek, dia tetap menerima pelukan Gunawan.