"Aku berjanji bahwa tidak akan pernah meninggalkanmu sampai kapanpun, kecuali, kamu yang lebih dulu telah membuangku."
— Rara Rinjani
***
Setelah kejadian di mana Jin He memeriksa keadaan janinnya, mereka sedikit lebih dekat tetapi masih ada tembok penghalang yang kokoh. Jin He tetap dengan sifat dingin dan cueknya, sedangkan Ye Bin sangat gembira karena kedatangannya.
Sebenarnya, Amanda tidak ingin memanfaatkan Ye Bin untuk mendekati Jin He. Tetapi, dia tidak memiliki cara lain selain menahan rasa bersalahnya saat melihat wajah polos gadis itu.
Seperti saat ini, dia sudah memiliki tujuan agar dapat mendekati Jin He dan sedang mengarahkan Ye Bin membuat kue ulang tahun untuk temannya.
"Bin-a, bisa mengoles krim nya?" tanya Amanda khawatir saat hampir saja Ye Bin tergelincir ketika tengah meraih wadah krim.
"Bisa, Unnie! Tenang saja."
"Cie-cie, untuk kekasihmu kan itu?" goda Amanda.
Pipi Ye Bin memerah, dia menggeleng malu. "Enggak ih, bukan."
"Oh begitu yaaa~"
