"Sedikit iri ketika melihat dia tertawa bersamanya dan saat kami bersama, dia hanya terdiam membisu."
— Rara Rinjani
***
Saat Rara di duduk bersama rekan kerja lainnya di meja kantin, suasana yang tadinya ramai menjadi sunyi. Mereka semua saling melirik ke arah Dina untuk bertanya kepada Rara.
Dina mendengkus kesal, dia menyenggol pinggang Rara pelan. "Makan, Ces? Gak di luar?"
Rara meliriknya pelan lalu menggeleng. "Lagi gak mood, pengen ngobrol sama kalian," jawabnya acuh sambil melirik karyawan wanita di meja itu. Lantas dia menunjuk wanita yang duduk di hadapannya menggunakan dagunya. "Eh lo, gue pernah gak sengaja nabrak lo di toilet kan? Sorry ya, waktu itu masih belum sadar gue," lanjutnya kemudian.
Dina mendekatkan wajahnya ke arah telinga Rara. "Sehat lo?"
"Apa?" Rara menatapnya heran.
Wanita yang diajak bicara Rara tadi mengangguk kebingungan. "Kita pernah ada war kah, Ra? Kapan?"