"Drama dimulai," ucap Amanda dalam hati, dia melirik singkat kepada Tio yang juga memandangnya. Dia mengedipkan sebelah matanya kepada pria gemulai itu.
"Gue manggilnya apa nich? Kak Amanda? Buk Boss Amanda? Atau Calon Boss TA?" seringainya menggoda.
Siulan terdengar di antara mereka. Walau mereka di lingkaran meja itu tersenyum, tetapi Amanda bisa memastikan para wanita itu mendengkus kasar.
"Cukup Amanda aja."
Sandra berdecak sinis. "Manda, lo kenal Rara?" tanyanya ceplas-ceplos.
"Kenal, kenapa?"
"Dia itu Gundik nya Pak Gunawan. Yang paling gak tau diri yang pernah gue kenal," ketusnya tajam.
"Yang lo maksud itu, gue, Sandra?"
Mereka semua menoleh saat suara kesal menimbrung. Sandra memutar bola matanya malas ketika memandang Rara yang berdiri menatapnya.
"Iya, kenapa? Lo gak suka, Gundik?!"
Rara menatapnya kesal, dia ingin menjambak rambut Sandra tetapi di tahan lebih dulu oleh Dina. "Sialan, jaga mulut busuk lo!"