"Jangan ngelarang aku buat cabik-cabik istri kamu itu!"
Suara gaduh dari seberang sana menarik perhatian Gunawan. Lantas dia berkata, "Ji Jin He."
Sreet! Brak!
Suara terjatuh sangat nyaring membuat Gunawan tersenyum tipis. "Who is this he?"
"H-hah? Siapa Dad?"
"J … i … n, h … e. Jin He," ujar Gunawan menekan dan mengeja setiap katanya, suaranya kian tajam setelah mendengar sahutan gugup Rara.
"J-jin H-he? A-aku g-gak kenal, Dad."
"Kenapa tergagap, hm?"
"Emm, aku habis jatuh—iya, habis jatuh. Kakiku sakit Dadd."
Tuk! Tuk! Tuk!
Suara jari manis Gunawan mengetuk meja sampai terdengar dari seberang Rara yang semakin panik tak terkendali. "Honey sangat tau kalau Daddy paling benci sama pembohong."
Hening.
"Honey tau kan hukuman apa untuk wanita yang berani bohongin Daddy?"
***