Dalam ruang kontrol Ren duduk di kursi putar sambil memejam mata. Dia beristirahat di tengah kesibukan para polisi yang mencari keberadaan tim penjahat.
"Pak Ren, kami mendeteksi nama Sutris terekam pada perbincangan nomor telepon daerah Niicha-go."
Pelan matanya terbuka. Akhirnya setelah beberapa hari mencari, terendus juga nama pemuda nomor satu yang masuk dalam daftar blacklist-nya.
Terdengar suara wanita berbicara dengan seseorang.
"Permisi apa benar ini nomor telepon Tuan Aris? Saya pembantu di kediaman kaisar, memberitahu jika Tuan Sutris berada di tempat yang aman."
Suara Aris terdengar heboh. "Serius? Sutris baik-baik saja?"
Lalu terdengar suara tawa bahagia dari banyak orang.
"Iya Tuan Aris, Tuan Sutris baik-baik saja. Kalian tidak usah khawatir. Pesan Tuan Sutris, teruslah berjuang, kita akan bertemu lagi di babak selanjutnya."
Aris menjawab, "Ah sialan, enak sekali dia bicara seperti itu, mentang-mentang menjadi penjahat tinggal bersembunyi bisa menang."