Sementara di Jepang, tepatnya di kediaman keluarga Kaisar.
Setelah makan siang bersama Pangeran, Sutris kembali ke kamar, mulai terbiasa menjalani rutinitas surga. Ketika mandi dia meminta Awa mencari jaket dan sepatu yang Sutris bawa dulu. Awa dan dua gadis lain menyanggupi.
Setelah mandi, dia duduk di sofa menghadap jendela Balkon, Sutris memutar-mutar mug berisi kopi panas. Perasaannya tidak enak. Dia sering memikirkan rumah dan keluarga, tapi kali ini rasanya sangat khawatir. Seperti meninggalkan kompor dalam keadaan menyala ketika pergi ke luar kota. Begitu perasaannya.
Apa Ibu dan Ai baik-baik saja? Atau semua ini ada hubungannya dengan Bambang? Memeriksa handphone hendak menghubungi rumah, dia terkekeh melihat batang sinyal menghilang. Sutris lupa, sebelum jammer lenyap dia tidak bisa memakai telephone.
Suara ketukan pada pintu kamar membuat Sutris menoleh ke belakang. "Siapa?"