Dika menjewer telinga Dinda karena kesal. Ia tidak habis pikir kenapa istrinya bisa bertindak melanggar aturan darinya.
"Kamu ini, bisa-bisanya ajakin Desty badung. Anak itu udah kayak gitu, kalau gak lagi dihukum gakpapa," kata DIka memarahi Dinda.
"Maaf, kak." Dinda berkaca-kaca menatap sendu suaminya.
"Bingung, kan aku. Kamu udah bikin aku kecewa," kata Dika kesal.
Dika meminta Dinda tidak mengulangi perbuatannya lagi, ia berharap, Dinda membantunya menjaga Desty agar tidak salah pergaulan.
"Jadi, aku gak dihukum?" tanya Dinda penasaran.
"Tentu tetap dihukum, aturan tetap berjalan," kata Dika mengecup pipi istrinya.
"Apaan, Kak?" tanya Dinda penasaran.
"Mandi dulu sana, pakai baju yang aku taruh di dekat sofa. Aku cek Desty dulu," ucap Dika meninggalkan istrinya menuju kamar Desty.
Dika melihat adiknya masih menangis, membuatnya tidak tega.
"Dek, jangan nangis terus, Udahan dong," kata DIka mengusap punggung Desty yang naik turun.