Udara dingin kota Malang, menambah suasana sendu di sebuah pemakaman umum dekat rumah Melody. Keluarga Kayana sedang melantunkan doa-doa terbaiknya untuk mendiang Santi dan Erwin yang dimakamkan bersebelahan. Pras dan melody yang tak kuasa menahan air matanya, saling menguatkan dengan saling berpelukan. Panji dan Bella sepakat membiarkan keduanya meluapkan emosinya sesaat agar lebih lega.
"Sudah, Ibu sama Mas Erwin pasti bahagia lihat kamu sekarang." Panji mengusap pipi Melody yang basah dengan tisu yang diberikan Desty.
"Iya, makasih, Mas." Melody berusaha menenangkan hatinya.
Seperti enggan meninggalkan tempat itu, Melody bahkan memandangi dari kaca jendela mobil yang ditumpanginya. Panji yang mengerti perasaan istrinya, memeluknya untuk menenangkan.
"Mereka sudah tenang, tugas kita sekarang hanya berdoa untuk mereka," ucap Panji menenangkan istrinya.
"Iya, Mas." Melody menyenderkan kepalanya di bahu suaminya.