Keluarga Kayana terbang ke Surabaya untuk mengunjungi makam Wawan yang berada di Surabaya, satu liang dengan sang istri yang memang sudah dipindahkan ke tempat yang sama dengan suaminya.
"Sayang, tolong dong bantuin," ucap Dinda yang kesulitan membuka tutup botol spray.
"Sini," kata Dika memintanya mendekat.
"Buat rambutnya, biar gak gampang kusut," kata Dinda membantu menyemprotkannya di rambut DIka.
"Makasih, saya. Kamu wangi banget, strawberry." Dika mengendus-endus tubuh istrinya yang baru saja selesai mandi.
"Beda varian aja, Mas. Kemaren beli sama Mama," jawab Dinda kepada suaminya. Mereka sedang persiapan berangkat ke bandara.
"Koper sudah diturunkan, kita tinggal bawa tas aja. Kamu gak ada yang ketinggalan?" tanya Dika kepada istrinya.
"Sudah kok, siap jalan," jawab Dinda lembut.
"Oke, kita sarapan di bawah. Mama dan yang lain udah nungguin," jawab Dika mengajaknya ke restoran hotel.
