Martha masih meringkuk di tempat tidur, wajahnya pucat dan tidak bertenaga membuat James khawatir.
"Sarapan dulu, aku sudah panggil dokter. Demam nya tambah bukannya turun," kata James setelah memeriksa suhu tubuhnya. Martha pun kembali meneteskan air matanya, wajah sendu dan letih menghiasi wajah cantiknya.
"Kok nangis lagi? Apa ada yang sakit? Yang mana?" James panik dan tidak tega meninggalkan istrinya.
"Gakpapa," jawab Martha dengan isakannya yang masih terdengar pilu.
"Nanti matanya bengkak dan keriput, udah ya," ucap James lembut. Ia mengelus puncak kepala Martha.
"Ada cream nya. Pa, gak ke kantor?" tanya Martha dengan suara parau nya.
"Tunggu dokter dulu, aku ingin lihat kamu diperiksa dulu," jawab James. Ia berjalan ke arah pintu kamar untuk membukakan pintu
"Ah, dokter sudah datang. Masuk saja," ucap James menyambut kedatangan dokter keluarganya. Ia menyalami dokter senior tersebut dan mempersilahkan masuk.
"Hallo Martha, tumben sakit," ucap dokter tersebut terkekeh.