Pras seperti ditarik kembali ke masa lalu, kejadian yang luput dari pengawasannya membuat ia harus membayar mahal. Waktu yang tidak bisa di beli dan ketidakmampuan dirinya kala itu semakin membuat runyam keadaan.
"Pa, sudah. Tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri. Kita usahakan untuk keadilan Erwin itu lebih baik daripada seperti ini." Bella memeluk suaminya yang terlihat rapuh.
"Kematian Erwin membuat keluargaku hancur. Aku benar-benar merasa bersalah kepada mereka," ucap Pras berkaca-kaca.
"Erwin dan Mbak Santi pasti lihat dari sana. Yang penting, kita jaga Melody untuk mereka. Itu sudah cukup, Pa." Bella mengusap pipinya yang basah.
Penyesalan selalu berada di belakang hari. Tergoda wanita lain yang lebih muda dan cantik membuat malapetaka bertubi-tubi dalam hidup Prasetyo. Ia terisak kecil di pelukan istrinya.