Melody memilih bermanja-manja untuk meredam amarah Panji, ia menyembunyikan wajahnya di balik ketiak sang suami.
"Kalau sudah kepepet aja, manjanya bukan main. Mau minta apa lagi kamu?" sindir Panji. Ia terbahak melihat tingkah istrinya yang seperti anak kecil.
"Gak ada, ayo tidur aja. Ngantuk, Mas," jawab Melody terkekeh.
"Heran, aku tuh mau marah-marah yang gimana gak bisa sama kamu," kata Panji gemas mentoel pipi gembul istrinya.
"Udah galak dari sananya, mau galak yang gimana lagi sih," kata Melody memanyunkan bibirnya protes.
"Ya bukan gitu juga, aku tuh kesal kalau kamu gak nurut. Lain kali jangan diulangi," ucap Panji memeluk istrinya.
"Iya, Mas," jawab Melody patuh. Panji mengusap-usap perut Melody karena jabang bayi yang di dalam perut istrinya bereaksi.
"Kenapa sayang, Papa tetap sayang Mama kok, cuma Mamanya bandel, jadi dijewer deh," bisik Panji di perut istrinya seolah mengajak bicara sang jabang bayi.
"Mas, kok gitu," protes Melody.
