Selama ini, Panji memang tidak pernah marah berlebihan, tapi namanya rumah tangga selalu saja ada hal yang membuat tidak sepaham. Sore itu, Panji sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Ia bergegas ke kamarnya mencari keberadaan Melody.
"Sayang, masih gak enak badannya?" Panji mengecup kening Melody yang sedang berbaring di ranjang.
"Lumayan, aku pengen makan cilok pedas, boleh ya?" Melody mengiba kepada suaminya.
"Tidak! Kamu ada maag dan sudah 7 bulan, sebentar lagi lahiran. Makanan lain saja," jawab Panji sambil masuk ke kamar mandi. Ia tidak tahu bahwa jawaban tegasnya melukai perasaan Melody. Wanita itu sesenggukan di balik selimutnya. Hingga Panji selesai membersihkan diri, wanita itu tetap tidak bergeming.
"Hey, kok nangis?" tanya Panji terkejut.
"Mau cilok, aku mau buat cilok pedas. Mas gak boleh!" Melody merajuk kepada suaminya.
