Jenny menatap dari jauh rumah besar milik kedua orangtuanya. Ia melihat tanpa ada keinginan untuk masuk mencari Bertha ataupun Felishia.
"Yakin tidak ingin masuk?" Ronald bertanya sekali lagi kepada Jenny.
"Tidak, belum saatnya aku menemui mereka." Jenny menutup kaca pintu mobilnya dan meminta Ronald pergi dari situ.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada kalian, Feli yang terluka karena kematian Erwin dan kamu yang merasa bersalah as kejadian itu," ucap Ronald tidak mengerti.
"Banyak kesalahpahaman yang terjadi antara aku dan Feli. Semua itu karena keserakahan Ayahku, kami lah yang menjadi wayang untuk menjalankan tujuannya." Jenny tertawa sumbang. Menertawakan nasibnya yang hidup tanpa cinta dari keluarganya.
"Artinya masih bisa diperbaiki dong?" Ronald memarkirkan mobilnya ke sebuah kedai kopi.