Di rumah pak Kamil,
Masih di dapur..
"Emm baunya sedap sekali, pasti ini bau masakan nya bu Titah, kalau masakan nya Inah kan gak mungkin seperti ini..," kata paklik Paijo.
"Eh Joya..," seru bi Inah.
"Iya, loh saya kira bu Titah yang masak ternyata bukan," kata paklik Paijo lagi.
"Kenapa wangi masakan nya sama seperti wangi masakan nya bu Titah ya jo ?," tanya bi Inah.
"Iya nah..," jawab paklik Paijo.
"Emang iya jo, ini yang masak bu Titah, Inah cuma lanjutin doang masakan nya bu Titah saja, hehe..," kata bi Inah.
"Oh ya, ya..," seru paklik Paijo.
Di ruang tengah..
"Pada sibuk ya dengan kegiatan nya masing-masing ?," tanya Titah yang melihat anak-anaknya sibuk dengan kegiatan nya masing-masing.
"Iya bunda..," jawab anak-anaknya.
"Duuh..," keluh Zahwa.
"Kenapa kamu, Zahwa ?," tanya Titah.
"Ini loh bunda, Zahwa ada pr, dan susah banget, aku minta ajarin mas Kamil Junior malah mas Kamil Junior nya lebih sibuk ke komik nya," jawab Zahwa.
"Oh gitu, kalau teh Citra juga sama ?," tanya Titah lagi.
"Kalau teh Citra sedang mengerjakan pr nya, susah juga katanya," jawab Zahwa lagi.
"Oh gitu, eh iya ngomong-ngomong soal kegiatan kalian di dunia, seperti sekarang ini kan sedang kalian kerjakan, lalu kegiatan kalian untuk di akhirat sudah belum kalian kerjakan ?," tanya Titah lagi.
"Maksudnya bunda sholat isya ya ?," tanya Citra.
"Nah iya benar, sudah apa belum ?," tanya Titah lagi.
"Durung bunda..," jawab Kamil Junior, Citra, dan Zahwa.
(Belum bunda..)
"Nah kalau belum kalian sholat dulu gih, siapa tau habis ini di permudahkan segala urusan nya di dunia, seperti mengerjakan pr nya," pinta Titah.
"Siap bunda..," seru Citra dan Zahwa.
"Kalau begitu Zahwa dan teh Citra sholat dulu ya bunda," kata Zahwa.
"Iya, emm Junior kok gak sholat bareng adik-adikmu, memangnya sudah sholat isya ?," tanya Titah lagi.
"Lah bunda bagaimana sih, kan tadi sudah Junior jawab, belum bunda, belum sholat isya," jawab Kamil Junior lagi.
"Ya sudah sana sholat isya dulu," pinta Titah lagi.
"Entar ah bunda, lagian juga ya waktu sholat isya masih lama ini, sampai mau menjelang subuh kan," kata Kamil Junior.
"Loh kok gitu sih, gak baik loh kamu menunda-nunda waktu sholat, nanti kalau Allah menunda-nunda apa yang kamu inginkan mau, nih ada kisahnya loh untuk orang yang suka menunda-nunda sholat," sambung Titah.
"Iya, iya deh bunda, Junior sholat isya," keluh Kamil Junior.
"Iih.., dia ngambek..," sambung Titah lagi.
"Habisnya di sindir terus sih bunda," keluh Kamil Junior lagi.
"Idih siapa lagi yang nyindir kamu, orang bunda lagi ngomong sama taplak, ya kan ya plak..," kata Titah.
"Oh kalau begitu Junior lagi ngomong sama komik juga kok, ya kan mik ya, ah sudah ah bunda, Junior sholat isya dulu deh," kata Kamil Junior lagi.
Di depan rumah pak Kamil..
"Loh kok Paijo tidur di luar sih, jo, jo, bangun jo, pindah ke dalam jo, hemm susah di bangunin lagi, ya sudah deh tutup saja warungnya," kata Kamil.
Di ruang tengah lagi..
"Nah sekarang bunda tanya siapa pahlawan wanita dari aceh ?," tanya Titah.
"Tidak tau bunda, Zahwa lupa," jawab Zahwa.
"Masa sih..," seru Titah.
"Ah tau jawaban nya sekarang," kata Citra.
"Iya bunda beneran Zahwa lupa," kata Zahwa.
"Ya sudah bunda kasih tau ya, pahlawan wanita dari aceh itu bernama Cut Nyak Dhien," kata Titah.
"Oh iya bun, Zahwa baru ingat," sambung Zahwa.
"Oke, sekarang bunda tanya lagi ya," kata Titah lagi.
"Iya bunda", sambung Zahwa lagi.
"Kalau pahlawan wanita dari Jepara siapa ?," tanya Titah lagi.
"Oh kalau itu Zahwa tau dong bunda," kata Zahwa.
"Siapa ?," tanya Titah lagi.
"Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini, kan bunda ?," tanya Zahwa juga.
"Iya benar, bukunya berjudul ?," tanya Titah lagi.
"Habis gelap terbitlah terang kan bun ?," tanya Zahwa lagi.
"Benar, pintar kamu, Zahwa," jawab Titah.
"Siapa dulu anak bunda," sorak Zahwa.
"Haha..," Zahwa, Citra, dan Titah tertawa dengan kompak.
"Sudah sholat ya bunda, Junior," kata Kamil Junior.
"Nah begitu dong, sekarang kamu boleh lanjutkan lagi baca komik nya," kata Titah lagi.
"Assalamu'alaikum," Kamil memberikan salam pada Titah dan anak-anaknya.
"Wa'alaikumussalam," Titah dan anak-anaknya menjawab salam dari Kamil.
"Bunda..," seru Kamil.
"Iya ayah, kenapa ?," tanya Titah lagi.
"Tolong ambilkan sarung dong," jawab Kamil.
"Untuk apa ayah ?," tanya Titah lagi.
"Itu untuk Paijo, kasihan Paijo kedinginan, Paijo ketiduran di luar, sudah ayah coba bangunin, gak bangun-bangun, warung juga belum dia tutup, tapi sekarang sih sudah ayah tutup warung nya sebelum ayah masuk kedalam rumah bunda," jawab Kamil lagi.
"Oh gitu, ya sudah tunggu sebentar ya, bunda ambilkan dulu sarungnya," kata Titah lagi.
"Tidak usah bunda, biar Junior saja yang ambil dan selimuti paklik Paijo," sambung Kamil Junior.
"Ya sudah gih sana, ambil sarungnya di kamar ya," kata Titah lagi.
"Siap, delapan enam bunda," seru Kamil Junior.
Di depan rumah pak Kamil lagi..
"Waduh, paklik Paijo bisa sambil nyanyi gitu tidurnya, hemm sudah selimuti saja deh kasihan juga lama-lama, kalau kedinginan gitu, haa.., apaan nih, kain putih, aha.., aku punya ide..," kata Kamil Junior yang melihat paklik Paijo yang sedang tertidur di depan warung.
"Lik jo..," seru Kamil Junior.
"Aah.., apaan sih, ganggu saja kamu ini orang enak-enak tidur juga malah di gangguin, emm," keluh paklik Paijo.
"Lik jo, hihi.., hihi.., lik jo..," seru Kamil Junior lagi yang menakut-nakuti paklik Paijo menggunakan kain putih.
"Emm, apaan sih, haa.., poc, poc, poci, eh pocong..," paklik Paijo ketakutan saat Kamil Junior menakut-nakuti paklik Paijo yang menggunakan kain putih dan paklik Paijo juga tertimpa rak besar.
"Waduh lik, lik jo..," kata Kamil Junior yang menghentikan menakut-nakuti paklik Paijo yang tertimpa rak besar.
"Itu loh Junior, tadi, haa.., ini kan kain putih, jangan-jangan pocong itu tadi adalah kamu ya Junior, kamu itu bagaimana sih Kamil Junior, kamu tau gak paklik Paijo ketimpa rak sebesar ini, memangnya kamu pikir lik jo gak kesakitan apa, kesakitan tau gak sih..," keluh paklik Paijo yang kesal pada Kamil Junior.
"Ampun lik, ampun lik jo..," kata Kamil Junior.
Keesokan harinya..
Di rumah pak Sobri,
Di kamar pak Sobri dan bu Royani / Yani..
"Jam berapa ya sekarang, oh jam dua pagi, mandi deh, habis itu beberes rumah, loh bang Sobri kemana ya ?," tanya bi Yani yang kebingungan ketika melihat suaminya tidak ada di kamar.
Di dapur..
"Loh kok sudah ada sarapan di dapur, nasi goreng, coba lihat ke belakang ah..," kata bu Yani.
Di halaman belakang rumah pak Sobri..
"Loh kok sudah ada jemuran, berarti sudah tidak ada cucian baju lagi dong, nyapu sama ngepel ah.., loh kok sudah pada bersih sih, lantainya juga wangi lagi, coba kacanya sekarang, sama bersih mana kinclong juga lagi, siapa yang bersihkan rumah ya, apa bang Sobri ya, ah mana mungkin bang Sobri yang bersihkan rumah," kata bu Yani.
"Gak mungkin gimana, memang saya kok yang bersihkan rumah, mulai dari nyapu, ngepel, nyuci piring, nyuci baju, masak untuk sarapan pagi, hari ini, saya kan juga kasihan sama kamu yang mengerjakan tugas rumah tangga, sudah kamu hari ini jangan ngapa-ngapain, nanti kan si Jali ke sini, kamu bebas suruh-suruh dia," sambung pak Sobri.