Langit terlihat sangat cerah. Udara yang segar membuat Ayah tidur dengan lelapnya. Ia juga memakan dengan sangat lahap seperti orang kelaparan. Kicuan burung terdengar merdu, lebih indah dari musik klasik. Suara tiupan angin menyapa dedaunan terdengar memenuhi hutan. Rumah ini berhasil membuat Ayah terhanyut di dalamnya. Namun, Ayah tak lupa dengan tujuan kedatangannya. Ia pun bersiap pergi menuju tempat yang diduga keberadaan Ruri.
"Sebaiknya kau gunakan ini!" seru Roy yang segera melemparkan sepasang sepatu ke arah Ayah.
"Terima kasih. Bagaimana denganmu?"
"Kau jangan meragukanku. Seluruh wilayah ini sudah kujalani. Kakiku sudah terbiasa."