Dengan sangat terpaksa Dino pun menjelaskannya. Setidaknya cara yang ia lakukan berhasil membuat Ruri tenang.
"Jadi begini, kau ingat dengan alat buatanku?" tanya Dino. Melihat wajah Ruri yang penasaran, Dino pun segera melanjutkan penjelasannya.
"Sesungguhnya alat yang sempat kau pakai itu bukanlah yang pertama. Sebelumnya aku sudah lebih dulu membuat alat yang saat ini berada di dinding kamar Sesilia. Alat kecil yang lebih mirip paku itu aku ciptakan untuk mengintai semua perbuatan Sesilia saat berada di dalam kamarnya. Namun, alat itu tidak sesempurna alat yang sudah aku berikan padamu. Alat itu hanya mampu mendengar ucapan tanpa merekam, tetapi aku berhasil menempelkan kamera kecil. Sebenarnya aku tidak sengaja menyalakan layar malam itu. Karena tau dia hendak pergi, aku pun menyalakan rekaman dari komputerku. Jadi jangan menanyakanku akan video atau rekaman suara yang lain. Okey!" jelas Dino.
