Sudah semalaman Ruri tidak pulang. Ini menyebabkan mereka sekeluarga merasa cemas. Terlebih mereka tau kalau Ruri tak lagi memiliki tempat kembali kecuali rumah mereka. Bingung, Sesilia pun kembali mengingat akan rencananya yang meminta Ruri menggunakan alat buatan Dino. Untuk memastikan, Sesilia pun segera mendatangi Dino di kamarnya.
"Bisakah kau melacak dimana keberadaan Ruri?" tanya Sesilia.
"Mungkin dia menginap di suatu tempat," sahut Dino seakan tak perduli. Matanya masih asik menatap ke arah benda yang berukuran kecil itu.
"Apa kau tau ini jam berapa bapak pekerja keras? Kau lupa kalau dia sedang diincar saat ini. Bagaimana kalau ia benar tertangkap? Sialan! Mengapa aku bisa berbicara sembarang, padahal aku tau dia pria yang bodoh," gumam Sesilia. Tak pernah ia secemas ini dan ini cukup membuat Dino merasa geli.