"Aku tak menyangka sepatu itu memiliki kelebihan seperti itu. Awalnya aku menyangka sepatu itu hanyalah sepatu tua biasa!" seru Dino dengan senyum lebarnya.
"Yah, aku juga berpikir hal yang sama. Meski aku tau sepatu ini pasti memiliki kelebihan."
"Bagaimana, apa kau yakin tak melihat apapun di sana?"
"Yah, kecuali rumah tua yang hanya diisi barang bekas. Aku pikir rumah itu sudah lama ditinggalkan. Bahkan hidungku terus bersin saat mengintip ke dalamnya!"
Dino terdiam dan asik dengan pikirannya. Jauh di dalam hati, Dino merasa yakin bahwa mereka mengunjungi tempat yang benar. Tetapi ia bingung mengapa tak menemukan apapun di sana.
"Apa kau tak mempercayaiku?"
"Bukan begitu. Aku hanya bingung. Karena aku sangat yakin kalau di sanalah tempatnya. Bahkan aku kembali memeriksanya setelah kita tiba!"
"Apa mungkin tempat yang kau maksud itu tersembunyi di bawah tanah?"