Susi melangkah keluar dari ruangan Anamura. Ia mengendap-endap agar tak ada yang mengetahui kedatangannya. Karena saat ini bukan gilirannya untiuk memeriksa. Beberapa saat kemudian Dokter Lita memasuki ruangan itu. wanita itu kaget melihat Anamura yang berada dalam posisi duduk di atas ranjangnya. Pemuda itu hanya diam dengan mata terpejam.
"Tuan Muda, kau sudah sadar? Apa yang kau rasakan? Berbaringlah, aku akan memeriksamu!" ujar Lita dengan sikap bingung. Ia sungguh tak menyangka hal yang ditunggu akhirnya tiba.
Anamura kembali berbaring. Melihat dirinya yang terus memejamkan mata, Lita pun lantas merasa penasaran dan segera memeriksanya. Betapa kagetnya ia, sampai-sampai tangannya yang memegang senter pun bergetar.
Ternyata pupil Anamura terlihat buram keabu-abuan. Seakan ada banyak lapisan yang menutupinya. Tak heran jika pemuda itu tahan untuk terus memejamkan mata dalam waktu yang lama. Merasa begitu syok, Lita segera mengabarkan hal ini kepada yang lainnya.