Tawa renyah tergambar di wajah Susi. Matanya menatap binar akan harapan yang sebentar lagi akan hadir. Gadis itu berjalan riang menuju ruangan Ruri. Ia begitu tak sabar untuk kembali menyuntikkan zat pemulih otot. Dengan begitu para subjek akan segera bisa menggerakkan seluruh tubuh mereka kembali.
"Apa yang akan kau lakukan di ruangan subjek YY?" tanya Leo.
Pria itu menatap penuh curiga ke arah Susi. Namun, tak lantas membuat Susi takut. Wanita itu tersenyum ramah sambil menunjukkan wajah tak bersalah.
"Melakukan pemeriksaan berkala. Jangan bilang kau sudah lupa dengan semua tugasmu?" ledek Susi.
"Biar aku yang melakukannya! Nyonya XX memintamu menemuinya!"
Susi lantas mengubah arah tujuannya dan membiarkan Leo memasuki kamar Ruri. Dari kejauhan Tomi memandangi gelagat Susi. Namun, ia tak menemukan hal yang mencurigakan dari dirinya. Malah Tomi berpikir kalau Leo telah berubah.