Nyonya Xx diam merenung sambil terus menatap kosong ke arah lukisan danau yang ada di dindingnya. Ada sesuatu yang berbeda pada lukisan itu, sehingga mampu mengubah aura wajah wanita itu. Duduk bersandar pada kursi kebanggaannya, ia terlihat lelah.
Ketukan pintu mengembalikan segalanya. Wanita itu segera menegakkan tubuhnya dan membalikkan kursi hingga ia menghadap meja kerjanya. Meraih sesuatu dari laci, beberapa lembar kertas dan mulai membacanya.
"Apa aku mengganggumu?" tanya Dokter cantik yang kemudian melangkah tenang mendekati wanita itu.
"Tidak juga. Duduklah! Apa ada yang ingin kau katakan padaku?" tanya Nyonya XX. Tatapan tegas dan sikap yang bijak kembali terlihat. Berbanding terbalik saat ia sedang sendirian.
"Sesungguhnya aku tak memperdulikan hal ini. Namun, mengingat Tuan Muda tak kunjung sadar, aku pikir harus membahasnya."
Ucapan Dokter cantik menarik perhatian Nyonya Xx. Ia pun segera menutup lembaran yang ada di hadapannya dan memberi tatap penuh perhatian.