"Apa yang kau lakukan di sini!" teriak Leo. Pria itu menatap berang dan segera menghampiri saudara kembarnya.
"Ayolah! Kau selalu datang tak tepat waktu dan sungguh menggangguku. Aku hanya sedang berusaha membantunya. Mengurangi penderitaanya. Ayolah! Kau tau kan. Dia akan tetap mati setelah semua berakhir."
"Plak!"
Leo melayangkan tamparan pada wajah wanita di depannya. Membuat wanita itu terdiam tanpa kata. Wajah sadis berubah menjadi kaget bercampur bingung. Ia tak menyangka Leo berani melakukan hal ini padanya. Karena yang ia dan banyak orang tau, Leo hanyalah pria rajin belajar dan tenang. Serta selalu mengurung diri, bahkan tak memiliki teman.
"Apa kau mau aku melakukannya lagi untukmu?" teriak Leo dengan suara lantang.
Jelas keributan ini menjadi perhatian banyak orang. Mereka semua berkumpul di depan pintu ruangan Ruri. Menatap bingung dan mencoba menerka apa yang terjadi. Beragam bisik pun terdengar setelah mereka melihat Leona terus saja menyentuh pipinya.