Para Dokter dan juga Nyonya XX kembali harus menelan pil pahit. Rencana yang diharapkan berhasil ternyata tak menunjukkan hasil. Kelopak mata Anamura hanya berkedip sekali, lalu kemudian diam. Meski pengawal terdekatnya kembali mengatakan kalimat panjang penuh harap akan kesadarannya.
"Huh! Sekarang apa lagi. Apa lagi yang harus kita lakukan?" tanya Nyonya XX menatap penuh murka.
Leo dan Lita hanya terdiam. Mereka sungguh tak mengerti lagi akan apa yang terjadi pada Tuan Muda Anamura. Sehingga timbul sebuah bisik pasrah, "Andai saja salah satu profesor itu masih hidup. Pasti mereka bisa membantu menyelesaikan ini semua."
"Biar aku yang akan berbicara dengan pengawal pribadinya. Mengajaknya terus bekerja sama hingga Tuan Muda sadar. Dengan begitu kita bisa terus mencoba memikirkan cara lain untuk mengatasinya!" ucap Dokter cantik.
Seakan tak ada pilihan. Semua hanya diam dan menurut pasrah. Mereka tetap di sana mengawasi, sedangkan Dokter cantik melangkah pergi.