Nyonya XX bersama Dokter cantik dan Dokter Lita telah tiba di ruangan sebelah. Mereka sibuk memeriksa keadaan Anamura. Dokter cantik diminta memeriksa secara fisik. Sedangkan Dokter Lita mengontrol alat yang tersambung pada pria keturunan Jepang itu.
"Apa dia benar-benar telah sadar?" tanya Nyonya XX. Senyum mengembang di wajahnya. Harapan yang dianggap semu perlahan menunjukkan kebenaran.
Saat ini Anamura terlihat menggerakkan kelopak matanya. Meski belum bisa memandang dengan baik karena sudah terlalu lama tertidur, setidaknya kelopak mata juga jemarinya terlihat bergerak.
Tepat di ruang sebelah Leo dan Tomi masih setia menemani Ruri. Suntikan belum sempat diberikan, niat itu terhenti setelah mengetahui bahwa Anamura telah sadar.
"Apa ini pertanda kalau dia telah mati?" tanya Tomi kembali. Kali ini nadanya terdengar bergetar dengan mata yang berkaca-kaca. Entah mengapa ia merasa sangat sedih saat ini. Hatinya terasa hancur jika saja Ruri benar-benar mati.