Tubuh Ruri terlihat kejang-kejang. Kelopak matanya bergetar meski terpejam. Angka pada monitor menunjukkan nilai yang begitu tinggi. Ini keadaan yang menakutkan. Satu hal yang ditakutkan, Ruri akan mati setelah angka monitor menujukkan tiga ratus.
"Kita harus menghentikan permainan!" seru Tomi dengan nada cemas.
"Itu terlalu beresiko," sahut Leo tak kalah tegang.
"Sekarang apa yang akan kita lakukan?"
Percakapan mereka terhenti setelah pintu terbuka dengan sendirinya. Terlihat Nyonya XX bersama dua pengawalnya melangkah masuk mendekati Leo.
"Apa yang terjadi?" tanya Nyonya XX dengan nada tegas, seakan Leo bukanlah bagian dari keluarganya.
Leo terdiam seribu bahasa. Dengan kepala merunduk, tak berani menatap ke arah Nyonya XX.
"Subjek diserang. Dia menemukan lima kotak kayu dan mendapati percikan api saat membuka kotak ketiga."
"Bagaimana bisa. Kenapa kalian tak membantu mengarahkannya?"
"Awalnya percikan itu hanya sedikit. Tetapi ledakan cukup besar pada kotak ketiga!"