Petir seketika menyambar, kilatan cahaya bahkan masuk seakan hendak menghampiri Ruri. Kaget, pandangan Ruri kini berubah haluan menuju jendela kaca. Hujan turun dengan derasnya seakan ada seseorang yang mencurahkannya dari langit. Keadaan rumah mendadak terasa menakutkan setelah lampu di rumah itu menjadi padam.
Dokter Leo beserta kedua perawat lainnya turun merasa bingung. "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu pada alatmu?" tanya Dokter Leo.
Seorang perawat segera memeriksa alat yang ada di hadapannya. Namun, tak terjadi masalah apapun.
"Apa ini cara dia untuk mengganggu permainan!" seru Tomi yang seakan menyadari sesuatu.
Tomi dengan tergesa-gesa memasuki ruang lain di mana seorang pria berkepala botak terbaring. Tidak ada reaksi apapun, namun betapa terkejutnya Tomi setelah melihat kerutan pada wajah pria botak bertambah banyak.
"Dok, dugaanku benar. Tidak ada permasalahan pada alat. Tetapi dia yang sengaja mengganggu jalannya permainan!" jelas Tomi dengan tatapan yakin.