Setelah seharian Liu mencari ibunya, Liu pun tidak menemukan ibunya.
2 hari kemudian ibu Liu belum juga diketahui keberadaannya, akan tetapi ada rumor bahwa ibu Liu telah di bunuh di jalan saat ingin berangkat menuju kota ketiga. Liu pun mendengar rumor itu.
Sore harinya Liu menelusuri hutan di sekitar kota nya hingga kota ketiga. Setelah beberapa lama mencari jejak ibunya, Liu akhirnya menemukan sesuatu yang aneh. Liu menemukan sebuah makam raja yang bertuliskan,
Makam raja Li Guo. Liu pun mengelilingi makan tersebut, setelah mengelilingi makam itu beberapa saat Liu menemukan darah dan darah itu menuju tempat di belakang makam. Liu pun mengikuti nya, akan tetapi Liu mendengar suara perempuan dari belakang makam itu.
"Tolong, tolong "
Liu pun bergegas menuju tempat itu.
Dan ternyata itu adalah asisten ibunya.
"Dimana ibuku" Ucap Liu kepada asisten ibunya.
Asisten ibunya menjawab "nyonya Wei telah terbunuh dikarenakan, ia telah menyembunyikan banyak hal. Termasuk
Ayah mu" Berbicara dengan kesakitan.
Setelah asisten ibunya berbicara seperti itu, Liu menyuruh pengawalnya untuk membawa pulang asisten ibunya.
Saat perjalanan menuju tempat selanjutnya Liu berbicara dalam hati.
"Siapa ayah ku aku tidak tahu, mama telah meninggal. Itu berarti aku satu satunya keluarga Wei saat ini" ucap Liu dengan sangat sedih.
Saat hendak tiba di lokasi selanjutnya, tiba tiba kereta mereka diserang oleh kelompok bandit.
"Keluar kau wahai bangsawan busuk, apakah kau hanya bisa mengandalkan Pengawal mu" Ucap ketua bandit dengan muka sombong.
"Tidak saya tidak pernah takut kepada orang seperti kalian!!!! Kalian hanyalah rendahan" Ucap Liu menjawab dengan melangkah keluar kereta.
Pertarungan pun tak terelakkan Liu pun menggunakan kekuatannya, akan tetapi saat hendak mengeluarkan kekuatannya. Para bandit itu ketakutan dan meminta maaf.
"Kenapa kekuatan haram itu ada pada mu" Ucap ketua bandit
"Ampunilah kami wahai roh leluhur" Ucap anak buah ketua bandit.
Setelah itu para bandit kabur ketakutan. Sedangkan Liu melanjutkan perjalanannya menuju hutan di sekitar kota ketiga.
Liu pun tiba di kota ketiga. Saat Liu ingin makan di sekitar penginapan, tiba tiba ia bertemu sahabat keluarga Wei. Yaitu keluarga Shi, Liu pun menyapa tuan muda keluarga Shi.
"Shi huang kemari" Ucap Liu dari kejauhan.
Tuan Shi huang pun menuju ke Liu.
"Liu kenapa kamu ada disini" Ucap Shi huang.
"Aku lagi mencari ibuku" Ucap Liu dengan muka sedih.
"Ada apa dengan bibi, apakah bibi menghilang?? 5hari yang lalu bibi mampir ke kediaman Shi" Ucap Shi huang dengan muka yang kebingungan.
"Huang aku menginap di kediaman Shi saja ya, sudah lah tidak usah di pikirkan!!! Ayo mari ke kediaman Shi saja, aku sangat lelah" Ucap Liu yang sangat kelelahan.
Setelah beberapa saat, Liu pun tiba di kediaman Shi yang sangat megah. Liu pun beristirahat di sana. Keesokan harinya saat Liu sarapan, tiba tiba ada berita bahwa kepala keluarga Wei telah meninggal. Liu pun mendengarkan itu dari kejauhan dengan hati yang sangat sedih. Akan tetapi selain berita matinya Kepala Keluarga Wei ada berita lain yaitu dicarinya adik raja Lu Guo. Yang menghilang selama 10 tahun.
Siang harinya Liu kembali menuju kota nya, saat perjalanan menuju kota weiwei . Liu merasa ada yang mengikutinya, akan tetapi Liu tidak menghiraukan nya. Sesampai nya Liu di kediaman Wei yaitu rumahnya Liu pun mencari Mei, akan tetapi Mei tidak ada di sana.
Liu pun mencari Mei di sekitar kediaman Wei, akan tetapi Liu tidak menemukan Mei. Keesokan harinya Liu berangkat menuju sekolah sihir dan mulai tinggal di asrama sekolah. Saat istirahat kedua, Liu menuju ruang guru untuk menanyakan Mei.
"Guru kenapa Mei hari ini tidak masuk? " Ucap Liu
"Saya tidak tahu pastinya kenapa Mei tidak masuk, yang saya tahu hanya Mei pergi ke kota Shi lan" Ucap guru sekolah sihir.
"Terima kasih atas informasinya guru saya pergi dulu" Ucap Liu kepada guru dengan raut wajah kecewa.
Malam harinya Liu pun pulang ke asrama, saat Liu membuka pintu Liu kaget dikarenakan asramanya rapi dan harum. Liu pun masuk, dan melihat lihat.
Saat membuka lemari meja belajar, ia melihat sebuah tulisan. Yang bertuliskan.
"Liu ini aku istri mu, aku menulis pesan ini untuk mu. Istri mu ini meminta izin padamu, aku akan menghilang beberapa minggu mungkin bulan. Jangan rindu padaku. Maaf memberi tahu mu hanya lewat surat. Aku sayang padamu Liu
Mei istri mu "
Setelah Liu membaca surat itu, Liu pun menangis.Keesokan harinya saat Liu sarapan di kantin Liu melihat bayang hitam. Liu merasa bahwa bayangan hitam itu adalah Mei.
Jam pertama dimulai, Liu tidak bisa fokus saat itu dikarenakan memikirkan ibunya dan Mei.
"Liu, Liu, apakah kamu tidak apa-apa! "
Ucap guru.
"Tidak apa-apa guru terimakasih" Ucap Liu menjawab dengan lemas.
Jam menunjukan waktunya istirahat, saat Liu hendak menuju kantin tiba tiba.
Liu terjatuh dan pingsan. Liu pun dibawah ke ke ruang kesehatan sekolah.
Saat Liu terbangun ia melihat atap-atap.
Di atap-atap itu Liu melihat orang menari-nari di sebuah padang rumput dan orang-orang itu sedang membawa pedang yang berwarna seperti langit.
Setelah beristirahat beberapa saat Liu kembali menuju kelas.
Keesokan harinya sekolah sihir libur. Liu pun pulang ke kediaman Wei. Setibanya Liu di kediaman Wei Liu melihat orang di ruang tamu. Liu pun menghampirinya.
"Siapa di dalam" Ucap Liu di depan pintu ruang tamu.
Liu pun masuk ruang tamu.
"Ini saya kakak, apakah anda lupa" Ucap adik Liu.
Liu pun berjalan menuju kursi dan duduk.
"Aku itu anak tunggal, aku tidak mungkin mempunyai adik" Ucap Liu dengan bingung.
"Sepertinya kamu tidak diberitahu ibu ya! Oke aku jelaskan, nama ku Yi Wei, aku anak ketiga! Kita memiliki empat bersaudara, anak pertama Lu Wei, anak kedua Liu Wei, ketiga aku dan keempat,
Dia menghilang sejak umur 10 tahun"
Ucup adik Liu dengan muka bahagia
Setelah menjelaskan panjang lebar, Liu mengajak Yi untuk makan bersama.
Sore harinya Liu mengajak Yi untuk melihat-lihat kota.
Setelah beberapa menit melihat-lihat kota Yi berbicara kepada kakaknya.
"Kakak bagaimana jika aku tinggal saja di kediaman Wei" Ucap Yi dengan muka memohon.
"Boleh saja, tinggal di kediaman Wei sekalian meramehkan kediaman Wei"
Ucap Liu.
Malam hari pun tiba, mereka berdua berjalan menuju ke kediaman Wei.
Keesokan harinya, di siang hari Mei pulang dengan membawa oleh-oleh.
"Liu sayang aku pulang,Dimana kamu! Bantu aku" Ucap Mei.
Mei pun berjalan menuju ruang tamu.
"Kakak dia siapa, kenapa memanggil mu sayang" Ucap Yi dengan kebingungan.
Liu pun menjelaskan semuanya. Dengan ketakutan.