Pasti ada alasan di balik setiap perubahan. Tidak ada hal yang menyenangkan di dunia ini, jika seseorang bergelut dalam kemiskinan. Kemiskinan bagaikan rantai pencekik leher, melilit dan menyakitkan. Azura juga merasakan, bagaimana kepahitan kemiskinan itu.
Saat dia sudah selesai mandi, dia pun keluar dari kamar. Lamat-lamat, dia mendengar suara percakapan antara Raja Ansell dan juga Sang Pemilik Penginapan.
"Sekarang ini, kamu benar-benar tidak akan mengatakan apa alasan mereka bertindak apatis?" tanya Raja Ansell.
Azura pun merasakan nada Raja Ansell yang sudah meninggi dengan sempurna.
Oleh karena itu, gadis tersebut pun berinisiatif untuk masuk ke dalam ruangan. Diketuklah ruangan itu dengan perlahan. Tuk, tuk, tuk.
Percakapan mereka terhenti.
Sang Pemilik Penginapan pun membukakan pintu Ruangan-nya. Terlihatlah Azura dengan gaun berwarna biru muda sebagaimana warna langit.