Azura bergabung dengan seluruh murid yang sudah ada di kantin. Wajah mereka sangatlah panik. Mereka juga saling berbisik satu sama lain. Tak ada satu pun orang yang berani untuk menyentuh makanan yang sudah tersaji, dengan kotak-kotak persegi panjang besar yang sudah disiapkan. Bahkan, semua kotak itu tertutup rapat. Seolah mereka tak boleh makan sebelum mendengarkan pengumuman.
Tak hanya itu saja, para murid juga sudah tidak memiliki nafsu makan. Mereka lebih memiliki rasa khawatir atas apa yang terjadi.
Rasa penasaran Azura kembali meninggi, 'Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka sangat khawatir?'
Azura pun mempertanyakan hal tersebut di dalam hatinya.
Tak berapa lama, jajaran guru wanita dan juga murid yang memang menjadi anggota perwakilan Sekolah Danteveleis pun datang.
Seketika situasi menjadi hening. Mereka melihat dengan seksama Nyonya Inggrid maju ke mimbar.