Selama ini, Raja Ansell hanya melihatnya dari balik layar yang ada di pikiraan Ichiro. Ia tak melihat secara langsung. Namun kini, Raja Ansell melihatnya secara langsung.
Betapa indah, mulus, dan putihnya kulit Azura. Rambut birunya yang nyentrik, tetapi malah menjadi daya tarik tersendiri baginya.
Dengan nada perlahan, lelaki itu pun memanggil Azura. Menyentuh rambutnya dengan perlahan, "Azura ..."
Azura masih tak bereaksi. Tatapannya kosong.
Kenapa juga perempuan ini punya tatapan yang kosong? Apa yang dia pikirkan?
Dengan kelembutan suaranya, Raja Ansell kembali memanggilnya. "Azura ..."
Pada panggilan ketiga, perempuan itu baru memandangnya. Meski tatapannya cenderung dingin. Bibir kecilnya yang mengelupas itu membuahkan kalimat yang mengerikan, menyakitkan telinganya. "Kenapa .... Kau ada di sini?"
Dengan nada sinis yang penuh kebencian, dia lantas bertanya. "Apakah kau sengaja mengunjungiku supaya bisa melihatku, masih hidup atau tidak?"