Azura mengepalkan tangannya. Ia menahan dirinya sendiri untuk menyakiti Lunar. Sebab dia tahu, dirinya hanyalah pelayan belaka. Kalau dia menampar gadis ini, pasti akan ada konsekuensi yang muncul akibatnya!
Manakala genggaman tangan Azura menguat, Pangeran Ansell yang semula berbaring di atas tempat tidur, meraih tangan Azura.
Azura memandang ke arah Pangeran Ansell, lelaki tersebut secara tiba-tiba menggelengkan kepalanya sebagai pertanda tidak. Berikutnya, Pangeran Ansell maju ke depan, melindungi Azura di belakangnya.
Pangeran Ansell mengatakan. "Jangan sekali-kali kamu berkata seperti itu lagi kepada Azura. Entah apa yang dia lakukan kepadaku, biarkanlah aku yang akan menilainya sendiri."
"Karena ... Aku telah percaya kepadanya."
Karena mendengar perkataan Pangeran Ansell, Lunar merasa kesal. Gadis itu menggemeretak, lalu pergi dengan kaki yang terhentak-hentak.
