Angin berhembus. Keheningan merebak di antara mereka. Rasa sepi itu menjelma, besertaan dengan segenap angin mendung di langit sana.
Dingin. Dingin yang nyata masuk hingga ke tulang.
'Aneh sekali... Ini padahal belum malam,' Azura membatin akibat rasa dingin yang teramat sangat.
Sekali lagi, gadis tersebut menengok ke kanan dan kiri, ia memastikan. Matanya memandang jeli. Apakah tidak ada Nenek Saphire? Ke mana Nenek Saphire bersembunyi? Ke mana dia pergi?
Ini adalah sebuah strategi peperangan yang bagus. Bersembunyi dengan teliti, sampai musuh tak mampu menyadari di mana sosok aslinya. Itulah yang ada di otak Azura. Kalau memungkinkan, ia juga ingin melakukan hal yang sama. Mengelabui musuh.