Ekspresi wajah Brian sudah sangat buruk. Saat itu, dia menahan peluru milik Jane.
Sepanjang perjalanan, meskipun Yama sangat berhati-hati dalam mengemudi, tetapi karena perkataan Brian yang membuatnya sama sekali tidak nyaman.
"Biarkan saja kamu mati!" Yama melihat di bawah kursi yang di duduki Brian mengalir darah yang keluar dari punggungnya. Yama tidak tahan menahan amarahnya, "Kamu tidak dibiarkan tetap disini malam ini, kamu harus pergi."
Brian menatapnya tajam dan tidak berbicara, tetapi bibir tipisnya ditekan menjadi garis lurus.
Wajah Yama dingin, dan dia dengan hati-hati merawat luka Brian. Ketika dia melihat punggung Brian, wajahnya menjadi lebih serius.
"Yama, kamu tidak tahu ..." Suara Brian agak samar dan penuh pesona, "Pada saat itu, aku melihat ada kekhawatiran di matanya. Walaupun dia berusaha menyembunyikannya, tetapi ketika dia melihatku, dia jelas merasa lega."
Ketika Yama mendengarnya , hatinya tiba-tiba menjadi sakit.