Chapter 204 - Skandal

"Ayo pergi ..." Suara Brian sedikit teredam, kecewa tak terlukiskan.

Yama merasa sedikit tidak nyaman, tetapi luka seorang pria terkadang perlu disembunyikan dan dijilat.

Setelah menyalakan mobil, Yama melirik Brian dan kemudian memotong mobil ke lalu lintas ...

Lampu jalan redup, tapi lampu mobil menyilaukan.

Brian memiringkan kepalanya dan melihat senyum bahagia yang memenuhi mulut Julia melalui jendela mobil, hatinya semakin tenggelam.

-----

Mobil perlahan melewati Julia, dari awal sampai akhir, dia tidak tahu bahwa Brian telah datang untuknya!

Di cermin pembalik, sosok Julia semakin mengecil, dan garis pandang Brian semakin dalam dan dalam. Pada akhirnya, sosok titik bintang Julia semakin dalam di bagian terdalam hatinya, seperti sebuah jarum, sakit jika dia mencabutnya, itu akan meleleh ke dalam darah tanpa mencabutnya!

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS