"Kita pulang sekarang?" Adley bertanya dengan sangat lembut. Tidak ingin hal seperti tadi terjadi kembali. Livia hanya mengangguk mengiyakan. Terlalu malu untuk berbicara.
"Kamu demam?" Pria itu mengusap kening Livia, tetapi dia merasa suhu tubuh wanita itu masih normal. Lantas mengapa wajahnya memerah? Dia memandangi wanita di hadapannya dengan dahi berkerut, seolah-olah menuntun jawaban kepadanya.
Livia menundukkan wajahnya menghindari tatapan Adley. 'Dasar tidak peka! Apa dia tidak tahu jika sekarang aku sangat malu karena tiba-tiba saja memeluknya' batin wanita itu kesal.
"Atau jangan-jangan kamu ... malu?" tanya pria itu untuk ke sekian kalinya. Dia memilih opsi terakhir yang muncul di pikirannya. Mungkin saja begitu, 'kan?
Wanita itu tersentak, lalu memegangi pipinya dengan kedua tangan. Ah, pipinya sangat terasa panas saat itu, padahal pendingin ruangan pada mobil tersebut masih bagus.
